Bagaimana saya bisa belajar bahasa Inggris? Banyak siswa mengajukan pertanyaan ini. Bagaimana saya bisa belajar bahasa Inggris? Saya seorang guru bahasa Inggris dengan pengalaman lebih dari 15 tahun. Saya telah melihat bahwa siswa memiliki berbagai metode untuk belajar bahasa Inggris.
Beberapa siswa suka berbicara, berbicara dan berbicara bahasa Inggris ...bahkan tanpa bernapas! Ini bagus tetapi ada bahaya bahwa kesalahan siswa menjadi membatu jika mereka tidak memiliki koreksi yang cukup. Beberapa siswa suka mengajukan banyak pertanyaan tentang tata bahasa dan tidak mengikuti tujuan pelajaran. Ini bagus tapi ada bahaya melupakan aturan tanpa konteks atau silabus. Saya membuat kesalahan ini ketika saya belajar bahasa Italia. Beberapa siswa suka melihat bahasa. Mereka suka membaca, menulis, dan latihan tata bahasa. Ini bagus tetapi ada bahaya bahwa tingkat berbicara dan mendengarkan siswa akan tetap rendah.
Dalam pengalaman saya, saya juga melihat berbagai metode pengajaran bahasa Inggris di sekolah yang berbeda.
Beberapa sekolah menggunakan penutur bahasa ibu sebagai nilai jual. Ini bagus tapi penutur bahasa Inggris tidak sama dengan guru bahasa Inggris !! Beberapa sekolah menggunakan metode terjemahan dengan daftar, daftar, dan lebih banyak daftar; kosakata dan ekspresi. Ini bagus untuk beberapa siswa tetapi metode terjemahannya sering dikritik karena siswa lebih mengingat versi bahasa ibu daripada bahasa asing. Jadi apa gunanya! Juga belajar dengan daftar dapat membingungkan siswa yang mungkin mencampur ekspresi. Beberapa sekolah mempromosikan penggunaan metode komunikatif. Dari semua metode ini adalah yang terbaik karena ini adalah yang paling holistik dan inklusif dari semua sistem dan keterampilan. Sebagian besar sekolah yang baik akan berlatih metode ini.
Jika kritik harus dibuat, sebagian besar fokusnya adalah pada keterampilan berbicara. Sekali lagi ini bagus tetapi beberapa siswa perlu belajar keterampilan lain untuk bisnis atau universitas. Mereka perlu belajar menulis dan membaca dan jika mereka tidak melatih keterampilan ini, tingkat membaca dan menulis mereka akan tetap rendah. Beberapa sekolah mempromosikan penggunaan metode Langsung. Ini bagus di level bawah tetapi siswa di level yang lebih tinggi menemukan pembelajaran melalui pengulangan, membosankan dan tidak berguna.
Mereka juga kurang lancar di tingkat yang lebih tinggi karena mereka bergantung pada hafalan dan tidak dapat berkomunikasi dengan cukup efisien. Beberapa sekolah tidak menggunakan buku pelajaran atau silabus apa pun. Ini tidak baik untuk siapa pun - tidak untuk siswa atau guru! Tanpa buku tidak ada kursus! Baik siswa dan guru tidak memiliki struktur! Siswa belajar buta dan tidak mengerti bahwa tata bahasa dan kosa kata perlu diulang dalam membaca, dalam latihan, dalam menulis dalam berbicara, dalam segala hal! Ini perlu untuk retensi.
Belajar bahasa adalah proses mental, mirip dengan mengubah cara berpikir Anda. Ini tidak seperti belajar memperbaiki mobil atau membuat kue. Dahulu kala saya bekerja di sebuah sekolah di Italia. Bos saya berbicara 5 bahasa dan saya ingat dia mengatakan kepada saya, "Bahasa adalah mentalitas. Jika Anda dapat berbicara lebih dari satu bahasa, Anda dapat berpikir dalam lebih dari satu cara". Saya tidak pernah melupakan kata-katanya.
Mempertimbangkan semua ini saya pikir metode terbaik adalah menggabungkan cara siswa lebih suka belajar dengan pengetahuan ahli ahli bahasa profesional dan guru bahasa yang memahami bagaimana bahasa harus dipelajari. Terlalu sering siswa tidak memahami titik latihan atau kegiatan tertentu. Tetapi kuncinya adalah bahwa siswa harus mempercayai guru. Kalau tidak, apa gunanya membayar untuk layanan mereka? Tentunya, itu karena Anda membeli keahlian dan pengetahuan mereka tentang bidang tersebut?
Saya percaya pada pendekatan holistik dan memiliki siswa berlatih berbicara, mendengarkan, membaca, menulis, tata bahasa dan kosa kata sama. Ini karena semua keterampilan dan sistem saling membantu dalam proses penguasaan bahasa kedua. Misalnya, membaca membantu penguasaan tata bahasa dan perluasan kosa kata. Ini pada gilirannya, membantu keterampilan berbicara dan menulis. Menulis juga membantu mempertahankan struktur yang benar secara tata bahasa dan ini pada gilirannya membantu keterampilan berbicara.
Mendengarkan membantu pelafalan dan seterusnya ... Saya juga percaya bahwa siswa harus menerima materi dan mengikuti silabus yang linier dan progresif. Ini membantu mereka untuk mengetahui di mana mereka berada pada level tertentu dan tidak melompat ke depan ketika mereka tidak siap. Di satu sekolah kami tidak menggunakan buku pelajaran set. Sebagai seorang guru, saya tahu bahwa sebagian besar buku membuat siswa terpapar bahasa - satuan demi satuan - dan MEMBANGUN kosa kata dan pelajaran tata bahasa dengan pelajaran.
Item tata bahasa tertentu diulang untuk mengajarkan kegunaan dan fungsinya yang berbeda. Misalnya, present perfect for experience, lalu present perfect dengan 'just, yet' dan 'sudah'. Siswa melihat pelajaran kedua tentang present perfect dan segera menyimpulkan bahwa karena present perfect sedang diulang, mereka siap untuk naik. Mereka akan bertanya kepada saya apakah mereka bisa pindah ke tingkat berikutnya tanpa menyadari bahwa tata bahasa, kosa kata, dll harus diulang dalam satu silabus. Inilah sebabnya mengapa siswa membutuhkan buku. Buku pelajaran adalah silabus dan siswa dapat melihat bahwa item linguistik tertentu perlu diulang.
Saya juga suka fokus pada kesalahan individu siswa. Saya tahu bahwa bagian dari kriteria akademik British Council adalah dimasukkannya 'koreksi' di semua program. Jelas bahwa British Council telah mengakreditasi kursus bahasa Inggris selama bertahun-tahun dan mengetahui metode pembelajaran bahasa Inggris yang pertama. Jika ini merupakan persyaratan utama, ini adalah bukti betapa pentingnya koreksi. Kalau tidak - seperti yang saya sebutkan sebelumnya - kesalahan melekat dan menjadi fosil. Ketika itu terjadi, sangat sulit untuk menghapus kesalahan.
0 komentar:
Posting Komentar